Semangat Guyub Desa Pagerungan: Potret Kolaborasi Warga Kepulauan Bangun Wisata
.jpeg)
Desa Pagerungan Besar di Kecamatan Sapeken, Kabupaten Sumenep, mungkin berada jauh di kepulauan, namun semangat kebersamaan dan partisipasi masyarakatnya memancarkan harapan yang luar biasa. Dalam keterbatasan akses transportasi, listrik, air bersih, dan konektivitas, masyarakat Pagerungan justru menunjukkan bahwa pembangunan bisa dimulai dari semangat gotong royong. Artikel ini menyoroti bagaimana semangat guyub rukun warga menjadi fondasi pengembangan kawasan wisata desa berbasis masyarakat.
Pembangunan wisata di Pagerungan Besar tidak hanya bicara soal pantai indah atau budaya unik. Lebih dari itu, ini tentang bagaimana desa mampu mengorganisir kekuatan sosial dan kelembagaan untuk merintis perubahan. Dengan dukungan Kangean Energy Indonesia Ltd (KEI Ltd) dan pendampingan teknis Meravi.id, desa ini menyusun masterplan pengembangan kawasan wisata berbasis pemetaan potensi secara komprehensifâmeliputi sumber daya alam, manusia, ekonomi, sosial, hingga teknologi.
Salah satu pencapaian penting adalah pembentukan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) bernama Majo Togo-Togo. Kelompok ini dibentuk melalui musyawarah desa yang melibatkan berbagai elemen, termasuk pemerintah desa, BUM Desa, tokoh masyarakat, perempuan, dan pemuda. Pembentukan Pokdarwis disertai dengan penyusunan dokumen kelembagaan lengkap, mulai dari struktur organisasi hingga anggaran dasar dan rumah tangga, yang menjadi dasar legalitas melalui SK Kepala Desa.
Partisipasi Masyarakat Sebagai Pilar Utama
Partisipasi warga Pagerungan tidak hanya terjadi dalam forum formal. Warga hadir dalam setiap proses: dari asesmen awal, pelatihan wisata, hingga pemetaan potensi SDM. Saat pelatihan wisata desa berlangsung, misalnya, peserta dengan antusias belajar menyusun paket wisata, mengelola daya tarik lokal, hingga membuat strategi promosi. Materi pelatihan disesuaikan dengan kondisi desa kepulauan, seperti pemanfaatan potensi kuliner khas dan budaya Bajo-Mandar yang menjadi kekuatan otentik Pagerungan.
Pendampingan dari Meravi.id menekankan pentingnya kolaborasi lintas lembaga desa. Pemerintah desa, BPD, TP-PKK, Karang Taruna, UMKM, dan BUM Desa saling melengkapi. BUM Desa Pagerungan Jaya diposisikan sebagai operator utama pengelolaan wisata, sementara Pokdarwis menjadi ujung tombak pelaksanaan di lapangan. Sementara itu, Karang Taruna dan kelompok UMKM diberdayakan dalam pengelolaan event, promosi, dan penyediaan produk lokal.
Sinergi yang Lahir dari Kesadaran Bersama
Dari data pemetaan, tantangan Pagerungan sangat nyata: listrik yang tidak menyala 24 jam, infrastruktur wisata yang minim, hingga keterbatasan internet. Namun, tantangan ini justru menguatkan tekad warga. Melalui musyawarah, warga sepakat bahwa membangun wisata desa bukan sekadar menciptakan destinasi, melainkan menyatukan visi pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan.
Semangat guyub rukun masyarakat Pagerungan terlihat dari gotong royong membangun fasilitas awal, keterlibatan pemuda dalam promosi digital, hingga keterbukaan kepala desa dalam menerima masukan dan kritik. Di tengah keterbatasan, desa ini memilih untuk bersatu dan melangkah bersama. Ini menunjukkan bahwa pembangunan tidak selalu dimulai dari kota, tetapi bisa tumbuh dari pulau-pulau kecil yang besar semangatnya.
Langkah Lanjut: Dari Skema ke Aksi Nyata
Skema pelembagaan pengelola wisata desa yang direkomendasikan Meravi.id mengintegrasikan peran seluruh elemen desa. Kepala desa sebagai pembina, BPD dan tokoh masyarakat sebagai pengarah, BUM Desa sebagai operator, dan Pokdarwis sebagai pelaksana lapangan. Kelompok UMKM, Karang Taruna, serta TP-PKK menjadi pendukung teknis dalam ekosistem pariwisata desa.
Dengan struktur yang jelas dan partisipasi aktif, Desa Pagerungan Besar siap melangkah ke tahap berikutnya: pembangunan infrastruktur pendukung, promosi destinasi, hingga kerjasama lintas sektor. Skema ini memberi dasar hukum dan arah kerja yang konkret bagi desa dalam menyusun program wisata yang berdaya saing namun tetap berbasis nilai-nilai lokal.
Kesimpulan: Dari Pulau Terpencil Menuju Inspirasi Nasional
Desa Pagerungan Besar membuktikan bahwa pembangunan bukan hanya tentang anggaran besar atau lokasi strategis. Dengan semangat kolaboratif dan visi bersama, desa ini menjelma sebagai inspirasi nasional dalam membangun wisata dari akar rumput. Dalam semangat itu, desa ini menapaki jalan baru sebagai pelopor pariwisata bahari berbasis masyarakat di kawasan kepulauan.
Dengan kekuatan guyub rukun dan kesadaran kolektif, Desa Pagerungan Besar tidak hanya membangun obyek wisataâmereka membangun masa depan.