Konsultasi Masalah BUM Desa Kamu Gratis!

Cek Sekarang!

Peresmian Dapur SPPG DIY: Inisiatif BUM Desa dan BUM Desa Bersama untuk Pemenuhan Gizi dan Ekonomi Desa

10 May 2025 | By Bumdes.id | 57 views
Peresmian Dapur SPPG DIY: Inisiatif BUM Desa dan BUM Desa Bersama untuk Pemenuhan Gizi dan Ekonomi Desa

Peresmian Dapur SPPG wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta menjadi tonggak penting dalam gerakan pemenuhan gizi masyarakat dan penguatan ekonomi desa berbasis kelompok. Program ini merupakan inisiatif dari Forum BUM Desa Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta yang secara aktif mendukung upaya pemerintah dalam menangani permasalahan gizi dan stunting melalui pendekatan kolaboratif. Dalam acara peresmian ini, turut hadir Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat dan Kepala Badan Gizi Nasional sebagai bentuk dukungan penuh terhadap program dapur sehat ini.

SPPG Tridadi adalah satu dari 15 titik dapur yang dirancang dengan standar dapur sehat dan telah dibangun melalui sinergi antara pemerintah pusat, daerah, dan pelaku usaha. Setiap dapur dibangun dengan ukuran rata-rata 400 m², terdiri dari dua tipe: 5 dapur berukuran 20x20 meter dan 10 dapur berukuran 15x26 meter. Proses pembangunan melibatkan pihak ketiga untuk desain fisik dan pengadaan peralatan dapur. Pendekatan profesional ini menjamin bahwa dapur tidak hanya layak secara fisik, tetapi juga fungsional dan efisien dalam operasional.

Selain pembangunan fisik, inisiatif ini juga bertujuan untuk mendorong perputaran ekonomi desa. Dengan menjadikan BUM Desa dan BUM Desa Bersama sebagai pemasok kebutuhan dapur, diharapkan belanja bahan baku dapat langsung diserap dari masyarakat sekitar. Sistem ini akan menciptakan sirkulasi keuangan lokal, memperkuat daya beli, dan meningkatkan kesejahteraan warga. Model ini membuktikan bahwa intervensi gizi tidak harus terpisah dari penguatan ekonomi.

Sebanyak 15 dapur telah dirancang dan sebagian besar telah menyelesaikan pembangunan serta instalasi peralatan. Target operasional penuh ditetapkan pada 20 Mei 2025, dengan fokus pada pelaksanaan program makan bergizi untuk masyarakat. Lokasi dapur tersebar di berbagai kapanewon seperti Sleman, Prambanan, Godean, Gamping, hingga Gunung Kidul dan Kulon Progo. Setiap titik dapur dikelola oleh BUM Desa atau BUM Desa Bersama setempat dengan dukungan penuh dari pemerintah dan masyarakat desa.

Peran BUM Desa dan BUM Desa Bersama sangat vital dalam memastikan program ini berjalan sesuai tujuan. Melalui pendekatan lokal dan partisipatif, dapur SPPG bukan hanya menjadi pusat pelayanan gizi, melainkan juga pusat aktivitas ekonomi desa. Keterlibatan Lurah, BPD, serta lembaga desa lainnya menjadi faktor kunci keberhasilan proyek ini. Inisiatif ini membuktikan bahwa pembangunan desa dapat digerakkan dari bawah dengan dukungan kebijakan dari atas.

Dalam sambutannya, Ketua Forum BUM Desa Provinsi DIY menegaskan bahwa gerakan dapur sehat ini tidak hanya fokus pada penyediaan makanan bergizi, tetapi juga menjadi simbol kolaborasi lintas sektor. Pemerintah pusat, daerah, pelaku usaha, dan masyarakat desa bersatu dalam satu tujuan: mewujudkan desa sehat, mandiri, dan berdaya. Program ini juga menjadi contoh nyata penerapan ekonomi kerakyatan berbasis kelembagaan lokal.

Peresmian Dapur SPPG ini menandai dimulainya fase operasional untuk pelayanan gizi masyarakat. Dengan selesainya pembangunan fisik dan pengadaan peralatan, kini dapur siap digunakan dan diharapkan dapat menjadi model replikasi di wilayah lain. Melalui arahan dari Kepala Badan Gizi Nasional dan Menko Pemberdayaan Masyarakat, 15 titik dapur lainnya juga akan segera mengikuti tahap operasional berikutnya.

Sebagai penutup, program dapur SPPG Tridadi merupakan contoh sinergi antara pembangunan manusia dan penguatan kelembagaan desa. Dengan sistem yang solid dan partisipasi yang luas, inisiatif ini tidak hanya menyelesaikan isu gizi, tetapi juga menciptakan ruang tumbuh bagi ekonomi desa. Semoga langkah ini menjadi awal dari gerakan yang lebih besar menuju desa sehat dan sejahtera di seluruh Indonesia.