Memetakan Potensi Desa dengan Metode Pemetaan Bentang

- Observasi Lapangan Pemetaan Bentang Tahapan ini dilakukan dengan pengamatan secara langsung dengan berkeliling desa untuk mengamati secara langsung potensi dan permasalahan di Desa. Dalam proses ini tim yang bertugas juga sekaligus berinteraksi langsung dengan warga desa untuk menjaring aspirasi maupun pandangan warga terkait dengan potensi dan permasalahan yang ada di Desa.
- Pemetaan Bentang Alam, Sosial, Ekonomi, Budaya, dan Teknologi
Bentang Alam Bentang alam merupakan segala sesuatu yang tersedia oleh alam dan tampak secara kasat mata. Sebagai contoh, yang termasuk dalam bentang alam adalah ketersediaan air dari sungai, luas lahan pertanian, jumlah ternak, pasar desa, pusat kesehatan, lahan perikanan, gunung, lembah, danau, pantai, laut dan sebagainya. Bentang Sosial Bentang sosial adalah nilai-nilai kehidupan dan pola kebiasaan manusia dan kelompoknya yang membentuk karakter dan sifat seseorang dalam suatu wilayah. Sebagai contoh, yang termasuk dalam bentang sosial adalah mata pencaharian penduduk, sekolah, pelabuhan, kewilayahan seperti wilayah industri, universitas dan sebagainya. Bentang Ekonomi Bentang ekonomi adalah gambaran mengenai tingkat keuangan dan perekonomian di suatu wilayah. Sebagai contoh, yang termasuk dalam bentang ekonomi adalah pusat pertokoan, sentra kerajinan, UMKM, dan sebagainya. Bentang Budaya Bentang Budaya adalah pemetaan potensi terkait nilai-nilai, adat istiadat, dan kebiasaan yang berkaitan dengan budaya di desa. Sebagai contoh, yang termasuk dalam bentang budaya adalah kesenian, sejarah, upacara adat, makanan adat, baju adat dan sebagainya. Bendatang Teknologi Bentang teknologi adalah segala hal yang dapat memberikan support/dukungan terhadap aktivitas bisnis yang nantinya kita laksanakan. Secara umum terkait dengan sarana dan prasarana yang ada di desa. Sebagai contoh, yang termasuk dalam bentang teknologi adalah akses internet, akses atau jalan, listrik, penerangan jalan, teknologi tepat guna dan sebagainya.Setelah melakukan pemetaan, BUMDes dapat membuat strategi pengembangan yang lebih terfokus. Misalnya, jika pemetaan menunjukkan potensi besar dalam sektor pertanian, BUMDes dapat merencanakan program pelatihan bagi petani, pengadaan peralatan modern, atau pengembangan merek produk lokal untuk meningkatkan daya saing. Namun, penting untuk diingat bahwa pemetaan potensi haruslah dilakukan secara partisipatif dengan melibatkan seluruh lapisan masyarakat desa. Dengan demikian, rencana pengembangan BUMDes akan lebih inklusif dan relevan dengan kebutuhan serta potensi yang ada dalam masyarakat desa itu sendiri. (Rizal)